Kamis, 09 Juni 2011

Tradisi : “Kanduri Mulod” di Lingkungan Masjid Agung

Meulaboh - (08/03/2011) : Tradisi masyarakat Aceh dalam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad di berbagai tempat umum, seperti balai desa, pesantren, masjid, sekolah dan di rumah-rumah penduduk, diperingati dengan berbagai cara seperti doa bersama, zikir barzanji, kenduri maulid, ceramah agama dan santunan anak yatim atau fakir miskin.

Pada hari “Kanduri Mulod”, masyarakat menyedekahkan makanan siap saji untuk dinikmati bersama. Makanan yang disedekahkan masyarakat berupa nasi yang dibungkus dengan daun pisang berbentuk segi tiga yang dinamakan dengan “bue kulah” beserta lauk pauk mulai dari gulai ayam kampung, gulai kambing, gulai ikan, telur bebek, sayur nangka, buah-buahan, kue dan lain – lain. Makanan – makanan tersebut dibungkus dengan tudung saji berkainkan berenda emas. Tudung saji tersebut berbentuk kerucut dengan warna dominan hijau, kuning, dan hitam yang dinamakan sebagai “Idang Meulapeh”.

Dalam “Kanduri Mulod”, anak – anak yatim dan fakir miskin mendapat pelayanan khusus dari masyarakat sebagai wujud kecintaan mereka kepada golongan tersebut. Bahkan ada dibeberapa daerah di Aceh, masyarakat menyantuni mereka dengan sejumlah uang.
terlihat dari beberapa lapisan masyarakat (anak miskin, warga, pelajar, santri, guru sampai pejabat negara) sedang mengikuti acara ini. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered by FeedBurner